uthem

Kamis, 01 Agustus 2013

pretending happy as my mother did

that's the point. "pretending" is completely word which show us how the person hide their real faces. why the people almost do? if you're the true human, someday you'll know the reason.

itu yang terjadi dengan kehidupan saya. semua hal yang saya alami saat ini merupakan bentuk halus dari pretending. seketika saya menyadari bahwa, oh saya.. betapa bodohnya untuk mengetahui umur berapa saya sekarang. dan saya sedang menghadapi krisis identitas yang memaksa saya bercumbu dengan kemunafikan.

begini,
menutupi sesuatu itu termasuk munafik. yes i do, but as you know, pretending is not the same of it. theres many different things i found.
mengapa di umur 17 ini saya merasa sangat-sangat lemah? semua serba aneh, without strength, spirit or good news.
saya mulai merasa dimakan oleh waktu yang seolah-olah  melumpuhkan segalanya. saya menjadi buta akan statiska,geometri,maupun dua dimensi, menjadi tidak tertarik mengapa ideologi indonesia itu haruslah pancasila yang menganut 5 asas yang disempurnakan oleh panitia 9, mengapa jari saya kembali kaku setelah saya dinobatkan sebagai penulis diary terbaik di blog saya saat 3 tahun yanglalu. mengapa?

kemudian saya menutupinya dengan pretending...
is not easy as you think why i am trying to pretend all those the broken things that happen to me.

-mengenal gila nya cinta
-berfoya-foya dengan uang orangtua
-meninggikan dagu dihadapan tuhan
-focus on my duniawi area's

i found it when my head worship into the sajadah. moslem call it sajadah.
saya mulai sadar sekarang, betapa hina nya saya. betapa bodohnya saya karena hal-hal tadi. poor me
and finally, Allah gives me spotless eyes to change all from zero, gives me a longggggggg tracks to see how far i can go with my new thought.

direct to all the people that doesn't believe miracles of God in any way

Tidak ada komentar:

Posting Komentar